Konsep Bimbingan dan Konseling
A.
Konsep Bimbingan
Pengertian bimbingan menurut para ahli:
1.
Tolbert
dan Jones dalam Nana Syaodih mengatakan bahwa bimbingan adalah seluruh program
atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada
membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta
melakukan penyeuaian diri dalam semua aspek kehidupan sehari-hari.
2.
Wingkel
dan Hastuti mendefinisikan bimbingan sebagai upaya pemberian bantuan kepada
orang atau sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secra bijaksana dan
dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup.
3.
Sunaryo
Kartadinata mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu untuk mencapai
perkembangan optimal.
4.
Rochman
Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan keadaan
lingkungan dan tuntutan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehiupan pada
umumnya.[1]
5.
Moh
Surya mengemukakan definisi bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan
yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan
perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan
penyesuaian diri dengan lingkungan.
B.
Konsep Konseling
Pengertian Konseling menurut para ahli:
1.
Rogers
mengemukakan konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu
yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan ingkah lakunya.[2]
2.
Shertzer
dan Stone mendefinisikan konseling sebagai suatu pertalian timbal balik antara
dua orang individu dimana yang seorang (konselor), membantu orang lain
(konselee) supaya ia dapat lebih memahami dirinya dalam hubungan dengan
masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan pada waktu yang akan
datang.[3]
3.
Prayitno, konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
4.
Winkel mendefinisikan konseling
sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu
klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab
sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.[4]
Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan
kepada seseorang supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri
sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa
yang akan datang.[5]
[1] Umi Rohmah, Pengantar
Bimbingan dan Konseling, (Ponorogo: STAIN PO Press, 2011), 10-12
[2] Hallen A, Bimbingan
dan Konseling dalam Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 10
[3] Umi Rohmah, Pengantar
Bimbingan dan Konseling, (Ponorogo: STAIN PO Press, 2011), 14
[5] Mungin Eddy Wibowo, Konseling di Sekolah Jilid I.
(Semarang: FIP IKIP Semarang, 1986), 39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar