Kamis, 24 Oktober 2013

Bimbingan dan Konseling



Konsep Bimbingan dan Konseling

A.    Konsep Bimbingan
Pengertian bimbingan menurut para ahli:
1.      Tolbert dan Jones dalam Nana Syaodih mengatakan bahwa bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyeuaian diri dalam semua aspek kehidupan sehari-hari.
2.      Wingkel dan Hastuti mendefinisikan bimbingan sebagai upaya pemberian bantuan kepada orang atau sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secra bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup.
3.      Sunaryo Kartadinata mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.
4.      Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan keadaan lingkungan dan tuntutan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehiupan pada umumnya.[1]
5.      Moh Surya mengemukakan definisi bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

B.     Konsep Konseling
Pengertian Konseling menurut para ahli:
1.      Rogers mengemukakan konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan ingkah lakunya.[2]
2.      Shertzer dan Stone mendefinisikan konseling sebagai suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana yang seorang (konselor), membantu orang lain (konselee) supaya ia dapat lebih memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan pada waktu yang akan datang.[3]
3.      Prayitno, konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
4.      Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.[4]
Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.[5]


[1] Umi Rohmah, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Ponorogo: STAIN PO Press, 2011), 10-12
[2] Hallen A, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 10
[3] Umi Rohmah, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Ponorogo: STAIN PO Press, 2011), 14
[4] Anas Salahudin, Bimbingan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 15
[5] Mungin Eddy Wibowo, Konseling di Sekolah Jilid I. (Semarang: FIP IKIP Semarang, 1986), 39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar